IMF-WB AM 2018, Kemenhub Garap Potensi Investasi Transportasi

IMF-WB AM 2018, Kemenhub Garap Potensi  Investasi Transportasi

Sejumlah meeting telah terselenggara dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Diantaranya pertemuan yang spesifik membahas kebijakan bidang transportasi.

 Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengatakan, IMF-World Bank Annual Meeting 2018 adalah kesempatan langka. Alasannya dalam pertemuan sepekan (8-14 Oktober 2018) Indonesia dapat menjabarkan lebih dalam perihal arah kebijakan pembangunan nasional.

Diungkapkan, dari sederet pertemuan yang berlangsung menunjukkan tingginya antusiasme investor dunia menanamkan modal di tanah air.

"Ada dua investasi yang sangat menggemberikan yang bisa saya bagi kepada anda, yaitu Makasar - Pare-Pare, saya sudah umumkan investor yang berminat disana banyak, equitable paymen atauppp. Yang kedua Labuan Bajo. Labuan Bajo, Bandara Komodo juga banyak sekali yang ingin berminat. Nah oleh karenanya bagi saya ini adalah suatu langkah yang penting bagi kemudian menjadi lebih mudah bagi yang lain," ungkapnya kepada wartawan di Terminal Kedatangan Internasional, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (11/10/2018).

Budi Karya Sumadi mengemukakan, investor yang tertarik menanamkan modal di Makasar dan Parepare serta Bandara Komodo (Labuan Bajo) berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, Australia, India, dan Eropa.

Selain dua lokasi itu, sejumlah investor juga menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi dibeberapa lokasi seperti Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Pelabuhan Kuala Tanjung (Sumatera Utara).

"Nilainya kalau yang Kualanamu mungkin kira-kira Rp10 triliun, Kualatanjung sama, Mandalika juga begitu, terus kalau bandara-bandara yang kita miliki kurang lebih 1 sampai Rp2 triliun, juga begitu untuk pelabuhan," katanya.

Terlepas dari nilai investasi yang ditorehkan, Menteri Perhubungan berharap hal tersebut menjadi gerbang masuknya para investor asing. Ia menjamin, pemerintah akan mengakomodir seluruh keluhan, dan kendala bagi pemilik modal yang selama ini berminat berinvestasi di Indonesia.

"Jadi cukup besar, terlepas dari investasi adalah satu langkah yang membuat itu lebih mudah danclear apa yang mereka minta, terus kita penuhi," tutup Menteri Perhubungan.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait