Libatkan Sejumlah Unsur, Korem 163/Wira Satya Gelar Donor Plasma Konvalesen

Libatkan Sejumlah Unsur, Korem 163/Wira Satya Gelar Donor Plasma Konvalesen

Denpasar-Komando Resor Militer 163/Wira Satya menyelenggakan kegiatan donor plasma konvalesen di Aula Makorem 163/Wira Satya, Kamis (11/2/2021).

Donor plasma konvalesen ini melibatkan sejumlah unsur, mulai dari prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), POLRI, BUMN, hingga Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI).  

Komandan Korem 163/Wira Satya, Brigadir Jenderal TNI Husein Sagaf menjelaskan, donor plasma konvalesen ini merupakan rangkaian dari kegiatan HUT ke-60 Korem 163/Wira Satya.

“Sebelumnya juga sudah dilakukan, kita ada kegiatan bedah rumah di Kabupaten Buleleng. Kemudian hari ini, kita melaksanakan donor plasma konvalesen,” ungkapnya kepada wartawan di Aula Makorem 163/Wira Satya, Kamis (11/2/2021).

Jenderal bintang satu itu menyebut, donor plasma konvalesen ini sudah kali keempat diselenggarakan Korem 163/Wira Satya. Ia berharap, kegiatan ini mampu memotivasi seluruh masyarakat, utamanya para penyintas Covid-19 untuk ambil bagian dalam donor plasma konvalesen.

“Karena dibutuhkan sekali oleh rekan-rekan kita yang sedang sakit,” katanya.

Husein Sagaf lebih lanjut menjelaskan, donor plasma konvalesen kali ini diikuti 8 orang. Kedelapan orang tersebut telah memenuhi syarat sebagai pendonor plasma konvalesen.

“Memang konvalesen ini agak spesifik. Karena dia butuh persyaratan khusus. Yang kita bisa saring sampai dengan hari ini baru delapan orang. Ini sudah termasuk banyak. Makanya karena sulit, kami harapkan semakin banyak yang memberikan (plasma konvalesen),” ucapnya.  

Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Provinsi Bali, dr. I Gede Wiryana Patra Jaya pada kesempatan yang sama mengakui tidak semua penyintas Covid-19 lolos sebagai pendonor plasma konvalesen. Menurutnya terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi sebelum menjadi pendonor plasma konvalesen.

“Ada persyaratan yang lebih spesifik dari donor darah biasa. Tambahannya adalah mereka, kalau yang perempuan belum pernah hamil, dan belum pernah menerima transfusi darah. Kemudian kita juga menghitung titer antibodi. Jadi banyak yang titer antibodinya dibawah standar,” bebernya.

“Kalau kami ambil, nanti kualitas produk plasmanya akan menjadi menurun. Jadi itu yang banyak kita dapatkan. Termasuk yang OTG (orang tanpa gejala), setelah karantina, ternyata tidak semuanya terbentuk antibodi yang mencukupi,” sambungnya. 

Ditengah ketatnya persyaratan tersebut, ia bersyukur semakin banyak penyintas Covid-19 yang berminat melakukan donor plasma konvalesen. Kecenderungan itu diakui sangat membantu Palang Merah Indonesia (PMI) dalam memenuhi permintaan plasma konvalesen.

Ditanya permintaan per hari, Patra Jaya tidak dapat memastikan secara spesifik. Namun jika dilihat dari kurva, lonjakan permintaan plasma konvalesen terjadi pasca libur Natal dan Tahun Baru. 

“Kita lihat juga pada saat itu kasus Covid-19 di Bali meningkat pada saat itu. Tetapi kalau rata-rata untuk bulan Januari 2021 kemarin, ada 75 pasien yang Covid-19, itu kalau kita penuhi kan harus ada 150 kantong plasma konvalesen yang apheresis, kalau yang elgin itu kita baru dapat 1 dosis untuk pasien yang menjalani terapi plasma konvalesen,” pungkasnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait