Tahun Baru Imlek 2567, Wisatawan Tiongkok Diperkiran Naik 15%

Tahun Baru Imlek 2567, Wisatawan Tiongkok Diperkiran Naik 15%

Kabardewata - Tahun Baru Imlek 2567 diperkirakan memberikan berkah tersendiri bagi kepariwisataan Pulau Dewata. Pasalnya Dinas Pariwisata Provinsi Bali memasang angka 15% peningkatan kunjungan turis asing asal negeri tirai bambu itu. 

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra kepada Kabar Dewata, di Denpasar, mengatakan, pihaknya berani memprediksi peningkatan itu, melihat perkembangan positif yang terjadi di tiongkok. Menurutnya, ekonomi tiongkok termasuk yang paling tahan banting dan sama sekali tidak terpengaruh oleh kondisi finansial global. Selain itu, hasrat masyarakat Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk berlibur juga masih sangat tinggi, terlebih pada saat imlek. 

"Ekonomi mereka kan lagi bagus. Selain itu imlek menjadi momentum mereka untuk urusan berlibur. Ini peluang besar buat kita," katanya. 

Guna menyikapi perkembangan itu, Yuniartha Putra telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya memberikan pendidikan dan pemahaman soal kesenian Bali kepada para pramuwisata yang cakap berbahasa mandarin. Hal itu dilakukan, karena sebagian besar pramuwisata itu, berasal dari luar Bali

"Kita sudah memberikan pendidikan kepada para guide yang bisa bahasa mandarin. Mereka rata-rata dari luar Bali. Jadi pendidikan itu kita berikan, agar para pramuwisata itu ketika melayani tamu tidak salah dalam memberikan penjelasan. Jangan sampai harusnya ke barat, dia jelaskan ke timur," ungkapnya.

Selain imlek, perkembang positif kunjungan wisatawan tiongkok juga akan terjadi sepanjang tahun 2016. Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan, Kementrian Pariwisata sudah memasang angka 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara asal tiongkok. Alasannya, karena pemerintah setempat sudah mewacanakan akan melepas 100 juta calon wisatawan tiongkok ke luar negeri pada tahun 2016 ini. 

"Mereka kan sudah mengatakan akan melepas 100 juta calon wisatawan. Ya kita paling tidak dapat 1 juta orang lah untuk tahun ini. Kami yakin, tahun 2015 saja kita sudah mampu mendatangkan 700 ribu wisatawan tiongkok," ucapnya.

‎Sementara Anggota Bali Villa Association (BVA), Agus Made Yoga Iswara berbicara Spending Money  mengaku, wisatawan Tiongkok memiliki karakteristik doyan berbelanja, bukannya turis yang menikmati keindahan alam ataupun adat istiadat dan kesenian disebuah destinasi. Karena masuk dalam kategori wisatawan belanja, wisman Tiongkok memiliki spending money yang cukup tinggi dibandingkan wisatawan mancanegara lain, yang hanya 1.200 USD perhari. Untuk Length of Stay pun, wisman Tiongkok, cenderung menetap lebih dari 3 hari disebuah destinasi. 

"Kalau kita lihat ya, Tiongkok itu karakternya suka belanja, jadi lebih dari seribu dua ratus us dollar lah perhari. Lama tinggal pun lebih panjang dari wisatawan lain, atau sekitar lebih dari 3 hari khusus Tiongkok," ungkapnya.


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait