Dorong Kerjasama Antar Daerah Guna Menjamin Pasokan Bahan Pangan

Dorong Kerjasama Antar Daerah Guna Menjamin Pasokan Bahan Pangan

Bertempat di Ruang RapatPraja Utama, Kantor Walikota Denpasar telah berlangsung High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar. Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ekonom Ahli, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, S. Donny H. Heatubun, dan juga dihadiri oleh EmanSulaeman, Kepala BPS Kota Denpasar serta diikuti oleh seluruh anggota TPID Kota Denpasar.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Denpasar menyebut bahwa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama satu setengah tahuntelah berdampak pada perekonomian Bali dan kota Denpasar. Wakil Walikota Denpasar menghimbau agar tetap menerapkan protokolkesehatan dengan menerapkan 5M serta meningkatkan capaianvaksinasi. 

Terdapat 3 hal yang menjadi penekanan dalam upayapengendalian inflasi di kota Denpasar yaitu (1) Menjaga rantai pasokanbarang dan jasa, (2) Perlunya menjaga daya beli masyarakat, (3) Menjaga keseimbangan supply dan demand terutama pada komoditaspangan yang mengalami kenaikan di tengah penurunan daya belimasyarakat. Selain itu, Wakil Walikota Denpasar juga mengapresiasiBank Indonesia dalam melakukan pendampingan terhadap pelaksanaanpengendalian inflasi di daerah dan harapannya sinergi daerah denganstakeholder dapat terjaga. 

​Pada kesempatan tersebut, Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, S. Donny H. Heatubun mengapresiasi kehadiran Wakil Walikota Denpasar selaku pemimpin rapat HLM hari ini.

Hal inimenunjukkan komitmen Kepala Daerah atas pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah serta sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di mana kehadiran Bupati/Wakil Bupati dalam rapat TPID tidakhanya menunjukkan komitmen namun juga akan mendapatkan penilaianyang tinggi pada aspek proses dalam penilaian TPID Award.

Selanjutnya, Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, memaparkan (1) kondisi perekonomian nasional, Bali dankota Denpasar, (2) perkembangan inflasi serta (3) perkembangan harga pangan strategis dan neraca pangan serta beberapa rekomendasi bagiupaya pengendalian inflasi kota Denpasar. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2021 terkontraksi -9,85% (yoy), meski sedikit membaik dibanding triwulan IV 2020 yang tercatat -12,21% (yoy).

Sementara itu, berdasarkan data BPS, kinerja ekonomi Denpasar di tahun 2020 tercatat kontraksi sebesar -9,42% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya yang sebesar 5,82% (yoy). Lapangan usaha utama perekonomian Denpasar yaitu padasektor Akmamin (21,30%), Jasa Pendidikan (12,74%) dan Konstruksi(11,10%).

 Namun demikian, Denpasar merupakan kota dengan jumlahusaha mikro, kecil, menengah dan besar tertinggi secara total di ProvinsiBali (97.526 usaha dari total 482.484 usaha di Bali). Oleh karena itu, kota Denpasar memiliki potensi dalam pengembangan industri kreatif di kota Denpasar.

Didukung dengan adanya Gedung Dharma Negara Alaya, merupakan ruang kreativitas yang dapat dimanfaatkan olehmasyarakat dalam berkreasi sehingga ke depannya gedung inidiharapkan menjadi pusat kajian dan pengembangan ekonomi kreatif dankesenian di kota Denpasar. Tentunya, potensi industri kreatif ini

Okantara
Author : Okantara

Sudah melang melintang di dunia media dari lulus kuliah. IB Okantara adalah salah satu founder dari Kabardewata.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait