Dongkrak Domestik, BDTI Datangkan 150 Travel Agent ke Bali

Dongkrak Domestik, BDTI Datangkan 150 Travel Agent ke Bali

Berbagai upaya dilakukan pelaku industri dalam upaya pemulihan kepariwisataan Pulau Dewata. 

Salah satu langkah yaitu dengan menyelenggarakan Bali Dwipa Tourism Industry (BDTI). Event bertajuk "We Love Bali" akan diadakan 3 hari (4 - 6 September 2020). 

Ketua Umum BDTI, Fransiskus Adi Rahmawan menjelaskan, Bali Dwipa Tourism Indust merupakan kegiatan yang mempertemukan travel agent dari seluruh Indonesia. Rencananya, Bali Dwipa Tourism Industry akan dihadiri 150 travel agent dari 34 provinsi di Tanah Air.

"Dimana semuanya memang kita pilih satu per satu semuanya. Kita berharap dari feedback yang bisa didapat untuk event ini adalah bagaimana kita merangkul mereka untuk menarik tamu-tamu mereka datang dan percaya bahwa acara ini memang aman, dan nanti kedepannya Bali bisa lebih aman lagi untuk dikunjungi untuk mereka bisa berwisata ke Pulau Bali," ungkapnya kepada wartawan di Jimbaran, Sabtu sore (29/8/2020). 

Selama event BDTI, 150 travel agent yang datang akan diajak mengunjungi sejumlah spot unggulan yang ada di Pulau Seribu Pura. Venue yang dikunjungi seperti Pantai Pandawa, Ubud, I am Bali & Pod Chocolate, dan Basuka Watersport & Bali Fantasi Benoa Bay. 

Sedangkan untuk akomodasi perhotelan, perwakilan 150 travel agent akan menginap di Infinity8 Bali. Director of Sales & Marketing Infinity8 Bali, Ryan Tanjung pada kesempatan yang sama memastikan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam pelayanan tamu. 

"Kita praktekkan new normal protocol ini sebelum kita diasesmen, dapat sertifikat akhirnya begitu ya. Tepat mulai dari tamu-tamu kita datang di depan, di pos depan, mereka sudah dibody temperature oleh security kita, kemudian masuk kedalam lobi, di depan lobi sudah ada wastafel yang touchless, jadi mereka tidak lagi sentuh krannya, mereka pakai pedal kaki. Terus kemudian masuk ke dalam, kembali di body temperature," ujarnya. 

Ryan Tanjung berharap, event Bali Dwipa Tourism Industry berdampak signifikan terhadap pemulihan sektor kepariwisataan. Ia tak memungkiri, akomodasi wisata seperti perhotelan, villa, dan restoran merasakan dampak luar biasa selama pandemi COVID-19. 

"Kalau kita lakukan ini, inginnya Bali kembali normal. Pada saat Bali kembali normal, pasti bisnis juga akan kembali normal. Ini kita harus lakukan sama-sama, semua stakeholder harus bekerjasama, karena biaya marketing kalau dilakukan sendiri akan sangat besar, dan efeknya tidak akan besar. Mudah-mudahan dalam waktu cepat, kita akan pulih kembali," pungkasnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait