Kabardewata - Menyambut hari raya Imlek yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2016, Kementrian Pariwisata dan stakeholder pariwisata terkait menggeber kedatangan wisatawan mancanegara asal Tiongkok. Hal ini dibuktikan dengan kedatangan 400 wisman Tiongkok ke Harris Sunset Road, Badung dalam acara 'Festival Imlek Wonderful Indonesia' yang diadakan oleh Kementrian Pariwisata.
Menurut Hari Untoro Dradjat selaku Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementrian Pariwisata, event serupa dalam menyambut Imlek. "Lebih dari 1.400 wisman Tiongkok akan datang minggu ini," katanya di sela-sela acara. Lanjutnya, kebetulan di Tiongkok sedang berlangsung musim dingin sehingga sangat mudah menggaet wisman ke daerah tropis termasuk Bali.
Kemenpar menargetkan kedatangan wisman Tiongkok hingga 1,7 juta pada tahun 2016 dan estimasi hingga 2 juta pada akhir tahun 2019. "Bulan Februari 2016 ini, Kemenpar memasang target 200 ribu kunjungan. Sebab Tiongkok adalah pasar potensial, pasar besar dan perlu penanganan khusus. Bayangkan saja ada 12 juta wisman Tiongkok yang berwisata ke Asia Pasifik," katanya.
Dari angka 12 juta ini diharapkan 2 jutanya bisa masuk ke Indonesia melalui Bali sebagai pintu masuk, sehingg bisa memenuhi kedatangan wisman 20 juta di tahun 2019.
Ia mengatakan bahwa Kemenpar telah giat berpromosi sejak akhir tahun lalu dan Januari 2016. Selain itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menugaskan deputi dan asisten-asistennya menyambut wisman ini dengan menyiapkan 6.000 cinderamata serta games yang menarik.
"Kami juga membangun kesan baik, kehangatan kultur Bali, serta kuliner dan wisata belanja yang lengkap sehingga kedatangan mereka terus bertambah," katanya.
Hal ini untuk menyalip negara tetangga seperti Thailand, yang cukup jago menangkap turis Tiongkok. "Wisman Tiongkok ke Indonesia masih 1,14 juta setahun. Masih jauh tertinggal dari Thailand, maka dari itu harus dicari apa kesenangannya. Seperti wisata pantai, shopping dan lainnya yang kemudian dipromosikan melalui digital marketing dengan implementasi 3S yakni solid, speed dan smart," katanya.
Selain itu, kata dia, maskapai Garuda Indonesia sedikitnya mendapatkan 65 charter flight yang mengangkut 23 ribu wisman Tiongkok dari 11 kota dan sudah mendarat di Bali.
"Bali benar-benar menjadi destinasi favorit dari negeri tirai bambu ini setiap tahunnya yang lebih dari 114 juta orang outbond ini," katanya. Lanjutnya, kali ini length of stay wisman Tiongkok telah lebih dari 3 hari dengan spending money rata-rata USD 1.200 per orangnya dan ditargetkan bisa lebih dari itu ke depannya.
Sementara dari rilis yang diterima Kabar Dewata dari Kemenpar, angka tersebut didapat dari maskapai Garuda Indonesia. Garuda telah mendaratkan 23 ribu turis Tiongkok dari 11 kota di sana yang terbang dengan 65 charter flight.
Angka itu, dinilai bisa bertambah karena juga masih banyak charter flight lainnya dari maskapai lain seperti HongKong Airlines, Shenzen airlines, Air Asia, China Southern, China Eastern, Dragon Air, Cathay Paciific, Eva Air, Singapore Airlines, Brunai Air dan lainnya. Menpar Arief Yahya pun menyambutnya dengan positif.
"Selamat berwisata, selamat menikmati alam Wonderful Indonesia! Gong Xi Fa Cai," ucapnya.
Menurut Arief, Indonesia harus memberi kesan terbaik kepada turis Tiongkok. Mereka bisa menjadi 'duta-duta' pariwisata Indonesia bagi komunitasnya di Negeri Tirai Bambu itu. Mereka akan bercerita tentang keramahan Bali, kecantikan Dewata, kehangatan kultur adat Bali, dan akan menjadi viral positif yang menggema ke seluruh pelosok China. Kedatangan mereka betul-betul karena proses promosi gencar melalui branding, advertising dan sales tim marketing Kemenpar.
Tuangkan Komentar Anda