Wisata Bahari Ditargetkan Hasilkan Devisa 4 Miliar Dolar Amerika Di 2019

Wisata Bahari Ditargetkan Hasilkan Devisa 4 Miliar Dolar Amerika Di 2019

Indonesia mempunyai potensi wisata bahari yang sangat besar untuk dikembangkan. Kementerian Pariwisata menargetkan devisa sebesar 4 miliar Dolar Amerika dari wisata bahari di tahun 2019. Potensi wisata bahari yang belum sepenuhnya didayagunakan menjadi peluang besar bagi perusahaan-perusahaan yang berniat mengembangkan bisnisnya. Sebanyak 60% dari wisata bahari adalah wisata pantai, 25% merupakan wisata bentang laut seperti cruise, yacht dan 15% wisata bawah laut yaitu snorkeling dan diving.

“Garis pantai Indonesia yang hampir 100.000 kilometer merupakan salah satu terpanjang di dunia. Ditambah daya tarik wisata diving Indonesia yang tidak ada habisnya, saya yakin wisata bahari dapat menyumbang devisa 4 kali lipat dari jumlah saat ini,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya pada kesempatan acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pariwisata dengan PT. Pelni (Persero) dalam rangka Kerjasama Pengembangan Pariwisata 

Untuk mengembangkan wisata bahari, Arief menganjurkan PT Pelni mensinergikan wisata bentang laut dan wisata bawah laut. “Kalau diving dicampur dengan live on board, perfect!” ujarnya.  

Dalam menggandeng PT Pelni untuk mengembangkan potensi wisata bahari Indonesia, Kementerian Pariwisata menganggarkan uang Rp 10 miliar kepada PT Pelni. Menpar memberikan tantangan pada PT Pelni, “kalau dikonversikan dengan uang segitu, maka harusnya bisa mengangkut 50 ribu wisatawan mancanegara. Sanggup nggak? Pasti saya tagih.“

“Dalam bisnis, positioning itu nomor satu. Pelni tidak mungkin bersaing dengan Low Cost Carrier (LCC). Pelni sebaiknya cari niche market, bermain di last mile, “ saran pria peraih gelar Marketeer of the Year 2013 dari Markplus, Inc. Menurutnya, PT Pelni sudah mempunyai modal kuat di bidang pariwisata yaitu akomodasi dan aksesibilitas. Sementara untuk faktor atraksi, Arief menyarankan PT Pelni untuk bekerjasama dengan pengelola daya tarik wisata dan agen wisata. 

Direktur PT Pelni, Elfien Guntoro menjelaskan,  bahwa sebagai realisasi konkrit dari MoU ini, PT Pelni  telah   meluncurkan produk  unggulannya ‘7 Destinasi Wisata Bahari PT PELNI 2015’  yang mengajak wisatawan menikmati obyek wisata bahari unggulan di Indonesia. Produk tersebut meliputi perjalanan wisata untuk menikmati spot-spot diving dan snorkelingterbaik di Indonesia, pulau-pulau eksotik yang sulit dijangkau, pemandangan alam yang menakjubkan,  serta menginap di floating hotel kapal Pelni yang terbagi dalam 7 trip atau perjalanan. Paket wisata yang ditawarkan Pelni adalah Labuan Bajo-Takabonarate-Wakatobi, Bunaken-Togian/Tomini,  Bunaken-Morotai-Raja Ampat, Banda Naira, Derawan, Karimun Jawa, dan Anambas.

Elfien mengatakan, tantangan yang paling jelas bagi Pelni ada sumber daya manusia dari Pelni sendiri. Tapi Pelni mengatasinya dengan mengajarkan SDM hospitality dan cara memperlakukan wisatawan. “Kami sudah memberangkatkan beberapa kru kapal ke Singapura, untuk naik kapal pesiar di sana dan melihat bagaimana kru kapal melayani turis. Pelayanan, memang sangat diprioritaskan, “kata Elfien.  

Ia menambahkan, target wisatawan untuk saat ini memang masih domestik, namun, PT Pelni akan berusaha untuk bisa mencuri hati wisatawan mancanegara. 


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait