BADUNG – Oritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali kembali menggandeng Universitas Udayana untuk memperluas pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN LIK) tahun 2025.
Program ini menjadi salah satu langkah strategis OJK dalam mempercepat pemerataan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Bali, khususnya di desa-desa.
Program KKN LIK 2025 tidak hanya melibatkan Universitas Udayana, namun juga dua perguruan tinggi lainnya, yaitu Universitas Pendidikan Ganesha dan Universitas Warmadewa.
Sebanyak lebih dari 700 mahasiswa ditugaskan ke 50 desa di delapan kabupaten di Bali untuk menjalankan misi edukasi keuangan kepada masyarakat.
Dalam pembekalan umum KKN yang diikuti oleh 3.362 mahasiswa Universitas Udayana, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, serta Layanan Manajemen Strategis OJK Irhamsah, menyampaikan bahwa mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan (agent of change), duta literasi, sekaligus calon pemimpin masa depan (future leaders).
“Melalui KKN LIK, mahasiswa diharapkan membawa perubahan nyata di masyarakat, dengan menyebarkan pemahaman mengenai layanan keuangan yang aman dan bertanggung jawab,” ujar Irhamsah.
Kegiatan edukasi keuangan yang akan dilakukan antara lain pengenalan tugas dan fungsi OJK, perlindungan konsumen, pencegahan investasi ilegal, kewaspadaan terhadap pinjaman online ilegal, kejahatan keuangan digital, serta pendampingan UMKM dan pembuatan pojok literasi. Kegiatan ini juga akan melibatkan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) serta anggota Satgas PASTI.
Gubernur Bali Wayan Kostet yang turut hadir dalam acara pembekalan memberikan arahan kepada para mahasiswa untuk membantu pemerintah desa dalam mendata berbagai kebutuhan dasar masyarakat.
Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mengidentifikasi rumah tidak layak huni, fasilitas air bersih, keluarga yang belum memiliki sarjana, dan kondisi infrastruktur desa seperti jalan rusak.
Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana menyambut positif program KKN LIK ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap sinergi yang dibangun bersama OJK. Menurutnya, program ini menjadi media pembelajaran penting bagi mahasiswa dan sarana kontribusi nyata kampus dalam pembangunan masyarakat desa.
Melalui kerja sama lintas sektor antara OJK, universitas, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan, diharapkan akses keuangan masyarakat perdesaan dapat meningkat.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan masyarakat bisa dimulai dari ruang kelas hingga ke pelosok desa
Tuangkan Komentar Anda